Senin, 28 Agustus 2017

CRITICAL READING



Catatan:
Materi ini telah disampaikan dalam Prakuliah untuk Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Teologi Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Tahun Akademik 2017/2018 yang diselenggarakan pada tanggal 2 Agustus 2017.
 
Pengantar
Membaca merupakan salah satu aspek ketrampilan dalam berbahasa. Sedangkan membaca secara kritis (Critical Reading) adalah cara membaca dengan melihat motif penulis kemudian untuk menilai informasi yang terdapat dalam bacaan tersebut. Dalam membaca kritis kita harus berpikir tentang kebenaran informasi yang dibahas karena tidak semua yang ditulis itu selalu benar (namun tentu tidak dengan tujuan mencari-cari kesalahan penulis). Karena itu membaca secara kritis juga dimaknai sebagai membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis.

Makalah singkat ini ditulis (disadur dari berbagai sumber bacaan) untuk melengkapi materi Pra-Kuliah bagi mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Teologi-Fakultas Teologi UKSW Angkatan 2017, tentu dunia membaca ketika di bangku SLTA berbeda dengan kegiatan membaca di perguruan tinggi yang menuntut mahasiswa untuk memiliki kemampuan membaca secara kritis.

Selektif Memilih Bacaan
Secara umum ada tiga jenis bacaan yaitu bacaan ilmiah, bacaan semi-ilmiah atau ilmiah populer dan bacaan non ilmiah. Bacaan ilmiah adalah artikel yang dimuat di jurnal ilmiah atau majalah ilmiah, makalah yang disampaikan dalam seminar/lokakarya, laporan penelitian, buku teks, monografi, skripsi, tesis, dan disertasi. Bacaan semi-ilmiah atau ilmiah populer antara lain surat kabar, majalah, tabloid, bulletin, opini dan lain-lain baik yang versi cetak maupun digital/online. Sedangkan bacaan non ilmiah adalah novel, komik, cerpen, naskah drama dan sejenisnya.
Dari uraian ini, dapat ditegaskan bahwa bacaan ilmiah merupakan bacaan utama/wajib selama bermahasiswa sedangkan bacaan semi-ilmiah/ilmiah populer merupakan bacaan penunjang selama bermahasiswa.  

Sebagai mahasiswa semester pertama, harus dapat menyesuaikan diri untuk menentukan bahan bacaan yang relevan dengan tugas-tugas matakuliah[1] maupun yang relevan dengan rencana penelitian/topik skripsi (dan memang sebaiknya sejak dini mahasiswa sudah punya imajinasi tentang skripsi yang hendak ditulis, agar dari sekarang mulai terbiasa mengumpulkan bahan bacaan yang relevan, tidak sekadar untuk memenuhi tugas-tugas matakuliah dari dosen). Pengalaman saya selama menjadi dosen (tentu bukan di Fakultas Teologi), mahasiswa S1 di tingkat akhir pada umumnya serba galau ketika akan menulis skripsi, ini karena sejak awal menjadi mahasiswa, mereka tidak terbiasa berimajinasi/berpikir tentang topik skripsi yang hendak diteliti/ditulis.

Kebiasaan membaca secara kritis yang diterapkan sejak awal menjadi mahasiswa adalah modal utama ketika akan menulis karya ilmiah baik berupa laporan bacaan, makalah maupun tugas akhir/skripsi.

Membaca Secara Cepat dan Tepat
Membaca cepat dan tepat dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar efektif. Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan mata secara cepat, kata demi kata, frase demi frase, atau baris demi baris. Teknik membaca cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami bacaan dengan cepat.
Karena itu diperlukan latihan secara konsisten yang dilakukan terus menerus (minimal sisahkan waktu 60 menit dalam satu hari untuk membaca cepat). Untuk langkah awal bisa dimulai dengan membaca berita atau opini di surat kabar. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam membaca cepat dan tepat adalah:
-          Membaca sambil mendengar musik instrumental/mengunyah permen namun hindari membaca sambil bersuara dan bibir bergerak.
-          Jarak pandang dengan bacaan minimal 30 cm dengan dukungan cahaya yang cukup serta perluan jangkauan mata ketika membaca.
-          Gunakan highlighter untuk memberi tanda pada kalimat/kata kunci
-          Membaca harus dengan happy dan ceria (tanpa tekanan) karena itu suasana tempat untuk membaca juga perlu mendapat perhatian.[2]
Membaca secara cepat dan tepat hanya bisa dilakukan dengan latihan, latihan dan latihan, yang juga merupakan modal dasar untuk mencapai tingkatan critical reading. 

Membaca Secara Kritis
Jika sudah punya pengalaman membaca secara cepat dan tepat, maka capaian pada tingkatan critical reading akan menjadi mudah karena critical reading adalah membaca dengan berpikir, membaca dengan menganalisis dan membaca dengan penilaian yang bertujuan untuk:
1.      Mengerti isi bacaan yaitu mengenali fakta dan menginterprestasikan apa saja yang dibaca dengan kata lain mengerti ide pokok, mengetahui fakta penting dan dapat membuat kesimpulan serta menginterprestasikan ide-ide tersebut. Fakta berguna untuk menambah informasi sedangkan ide bermanfaat untuk menambah pemahaman. Mendapat informasi bertujuan sekedar mengetahui sesuatu itu fakta sebaliknya pemahaman bertujuan mengetahui segalanya tentang fakta.
2.      Menguji sumber penulis yaitu apakah sumber acuan yang digunakan penulis dapat dipercaya? Kita harus mencari tahu kebenarannya, misalnya mengetahui di bidang apa penulis itu berkompeten, dalam hal ini termasuk uji pandangan, tujuan dan asumsi penulis yang terdapat dalam tulisannya untuk membedakan apakah tulisan itu fakta atau opini.
3.      Interaksi antara Penulis dengan Pembaca yaitu Pembaca tidak hanya mengetahui maksud penulis tetapi juga membandingkan dengan pengetahuan yang dimilikinya dari penulis-penulis lain. Pembaca juga perlu menilai dan membandingkan isi bacaan dengan pengetahuan yang ada padanya.
4.      Terbuka terhadap gagasan penulis yaitu pembaca hendaknya menghargai pendapat yang dikemukakan oleh penulis kemudian pembaca juga mengevaluasi teknik penulisannya. Akhirnya penulis mempertimbangkan dan mengujinya dengan alasan yang logis dan interprestasi yang berdasar.
Selama bermahasiswa, critical reading adalah makanan sehari-hari baik untuk memenuhi tugas bacaan yang diberikan dosen, menyusun makalah maupun untuk menulis laporan penelitian, tugas akhir/skripsi.

Kiat Membaca Literatur Berbahasa Inggris
Selain bahan bacaan berbahasa Indonesia, mahasiswa program studi S1 juga dituntut untuk terampil membaca literatur berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya yang relevan dengan matakuliah dan topik skripsi.

Beberapa tips yang diperlukan untuk membaca literatur berbahasa Inggris (untuk yang belum mahir berbahasa Inggris) adalah: Pertama, mempelajari pengucapan Alphabet dalam bahasa Inggris mulai dari A sampai Z. Kedua, persiapkan perbendaharaan kosakata yang cukup (manfaatkan kamus). Ketiga, latihan pronunciation secara terus-menerus.[3] Keempat, Jangan mau bertanya dan Kelima baca secara perlahan.

Kiat Sukses Mencari Literatur Online
Di era keterbukan teknologi informasi dan komunikasi, banyak sekali literatur yang mudah diperoleh melalui internet. Ada beberapa jurnal elektronik, perpustakaan digital, dan jejaring sosial yang menyediakan literatur yang dapat diunduh tanpa membayar, diantaranya antara lain:
-          Search Engine: google, yahoo, dll
-          Jurnal Elektronik: misalnya http://ejournal.uksw.edu/
-          Online Library/Digital Library: misalnya http://library.uksw.edu
-          Jejaring Sosial: academia.edu, researchgate.net, dll
-          Sosial Media: facebook, twitter, path, whatsapp, instagram, dll
-          Reference Online: Mendeley, Endnote, dll 
Jika familiar dengan facebook, twitter, instagram, path, dll maka sesungguhnya untuk memanfaatkan berbagai fasilitas pencarian literatur online di atas bukanlah hal yang sulit tentunya, diperlukan banyak latihan yang kemudian menjadi kebiasaan berselancar di internet. Dengan catatan kita perlu mendaftar sebagai member/memiliki akun dan karena itu email menjadi salah satu syarat utama. Di UKSW setiap mahasiswa, pegawai dan dosen wajib memiliki email UKSW untuk komunikasi diantara civitas akademika UKSW, contoh untuk email mahasiswa adalah 712017xxx@student.uksw.edu (NIM@student.uksw.edu) selengkapnya bisa diilihat di http://uksw.edu/id.php/extras/mail.

Penutup
Untuk menghasil karya ilmiah yang bermutu tentu diperlukan banyak bahan bacaan yang berkualitas, dengan menerapkan teknik membaca secara kritis maka kita akan mampu menilai berbagai jenis dan type bacaan yang relevan dengan studi kita. Ada dua catatan penting yang perlu mendapat perhatian adalah: Pertama, dilarang keras melakukan plagiasi (mengutip tulisan orang lain tanpa menyebutkan sumber). Kedua, dilarang keras mengutip dari wikipedia, wordpress, blogspot untuk karya ilmiah yang kita hasilkan.[4]

Terima Kasih, Salam.


[1] Umumnya dosen matakuliah sudah menentukan/menyiapkan bahan bacaan yang digunakan.
[2] Bagi penulis yang sudah berpengalaman (meskipun tidak semua), justru membaca dalam suasana tertekan (stress)  merupakan kenikmatan tersendiri untuk menghasilkan karya tulis yang baik.
[3] Tidak ada salahnya berteman dengan mahasiswa maupun dosen dari Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris pada Fakultas Bahasa dan Seni UKSW, atau ikut kursus bahasa Inggris di Language Training Center (LTC) UKSW bertempat di Lantai 6 Gedung Perpustakaan UKSW.
[4] Wikipedia, wordpress, blogspot dan sejenisnya hanya untuk dibaca/untuk pengetahuan umum namun tidak untuk dikutip dalam karya ilmiah karena wikipedia, wordpress, blogspot dan sejenisnya dapat ditulis oleh siapa saja, kebenaran data dan fakta yang diungkapkan tentu patut ditelusuri lagi kebenarannya karena tidak ada proses validasi data pada wikipedia, wordpres, blogspot dan sejenisnya. Kecuali website resmi (bukan blog dan wikipedia!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar