Catatan:
Materi ini telah disampaikan dalam Prakuliah untuk Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Teologi Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Tahun Akademik 2017/2018 yang diselenggarakan pada tanggal 2 Agustus 2017.
Pengantar
Membaca
merupakan salah satu aspek ketrampilan dalam berbahasa. Sedangkan membaca
secara kritis (Critical Reading)
adalah cara membaca dengan melihat motif penulis kemudian untuk menilai
informasi yang terdapat dalam bacaan tersebut. Dalam membaca kritis kita harus
berpikir tentang kebenaran informasi yang dibahas karena tidak semua yang
ditulis itu selalu benar (namun tentu tidak dengan tujuan mencari-cari
kesalahan penulis). Karena itu membaca secara kritis juga dimaknai sebagai membaca
yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif,
serta analitis.
Makalah
singkat ini ditulis (disadur dari berbagai sumber bacaan) untuk melengkapi
materi Pra-Kuliah bagi mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Teologi-Fakultas Teologi
UKSW Angkatan 2017, tentu dunia membaca ketika di bangku SLTA berbeda dengan kegiatan
membaca di perguruan tinggi yang menuntut mahasiswa untuk memiliki kemampuan
membaca secara kritis.
Selektif Memilih Bacaan
Secara
umum ada tiga jenis bacaan yaitu bacaan ilmiah, bacaan semi-ilmiah atau ilmiah
populer dan bacaan non ilmiah. Bacaan ilmiah adalah artikel yang dimuat di
jurnal ilmiah atau majalah ilmiah, makalah yang disampaikan dalam seminar/lokakarya,
laporan penelitian, buku teks, monografi, skripsi, tesis, dan disertasi. Bacaan
semi-ilmiah atau ilmiah populer antara lain surat kabar, majalah, tabloid,
bulletin, opini dan lain-lain baik yang versi cetak maupun digital/online.
Sedangkan bacaan non ilmiah adalah novel, komik, cerpen, naskah drama dan
sejenisnya.
Dari
uraian ini, dapat ditegaskan bahwa bacaan ilmiah merupakan bacaan utama/wajib selama
bermahasiswa sedangkan bacaan semi-ilmiah/ilmiah populer merupakan bacaan
penunjang selama bermahasiswa.
Sebagai
mahasiswa semester pertama, harus dapat menyesuaikan diri untuk menentukan
bahan bacaan yang relevan dengan tugas-tugas matakuliah[1]
maupun yang relevan dengan rencana penelitian/topik skripsi (dan memang sebaiknya
sejak dini mahasiswa sudah punya imajinasi tentang skripsi yang hendak ditulis,
agar dari sekarang mulai terbiasa mengumpulkan bahan bacaan yang relevan, tidak
sekadar untuk memenuhi tugas-tugas matakuliah dari dosen). Pengalaman saya
selama menjadi dosen (tentu bukan di Fakultas Teologi), mahasiswa S1 di tingkat
akhir pada umumnya serba galau ketika akan menulis skripsi, ini karena sejak
awal menjadi mahasiswa, mereka tidak terbiasa berimajinasi/berpikir tentang
topik skripsi yang hendak diteliti/ditulis.
Kebiasaan
membaca secara kritis yang diterapkan sejak awal menjadi mahasiswa adalah modal
utama ketika akan menulis karya ilmiah baik berupa laporan bacaan, makalah
maupun tugas akhir/skripsi.
Membaca Secara Cepat dan Tepat
Membaca
cepat dan tepat dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar efektif.
Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan mata secara
cepat, kata demi kata, frase demi frase, atau baris demi baris. Teknik membaca
cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami bacaan dengan cepat.
Karena
itu diperlukan latihan secara konsisten yang dilakukan terus menerus (minimal
sisahkan waktu 60 menit dalam satu hari untuk membaca cepat). Untuk langkah
awal bisa dimulai dengan membaca berita atau opini di surat kabar. Hal penting
yang perlu diperhatikan dalam membaca cepat dan tepat adalah:
-
Membaca
sambil mendengar musik instrumental/mengunyah permen namun hindari membaca
sambil bersuara dan bibir bergerak.
-
Jarak pandang
dengan bacaan minimal 30 cm dengan dukungan cahaya yang cukup serta perluan
jangkauan mata ketika membaca.
-
Gunakan highlighter untuk memberi tanda pada
kalimat/kata kunci
-
Membaca harus
dengan happy dan ceria (tanpa
tekanan) karena itu suasana tempat untuk membaca juga perlu mendapat perhatian.[2]
Membaca
secara cepat dan tepat hanya bisa dilakukan dengan latihan, latihan dan
latihan, yang juga merupakan modal dasar untuk mencapai tingkatan critical reading.
Membaca Secara Kritis
Jika
sudah punya pengalaman membaca secara cepat dan tepat, maka capaian pada
tingkatan critical reading akan
menjadi mudah karena critical reading
adalah membaca dengan berpikir, membaca dengan menganalisis dan membaca dengan
penilaian yang bertujuan untuk:
1.
Mengerti isi bacaan yaitu
mengenali fakta dan menginterprestasikan apa saja yang dibaca dengan kata lain
mengerti ide pokok, mengetahui fakta penting dan dapat membuat kesimpulan serta
menginterprestasikan ide-ide tersebut. Fakta berguna untuk menambah informasi
sedangkan ide bermanfaat untuk menambah pemahaman. Mendapat informasi bertujuan
sekedar mengetahui sesuatu itu fakta sebaliknya pemahaman bertujuan mengetahui
segalanya tentang fakta.
2.
Menguji sumber penulis yaitu
apakah sumber acuan yang digunakan penulis dapat dipercaya? Kita harus mencari
tahu kebenarannya, misalnya mengetahui di bidang apa penulis itu berkompeten,
dalam hal ini termasuk uji pandangan, tujuan dan asumsi penulis yang terdapat
dalam tulisannya untuk membedakan apakah tulisan itu fakta atau opini.
3.
Interaksi antara Penulis dengan Pembaca yaitu Pembaca tidak hanya mengetahui maksud penulis tetapi juga
membandingkan dengan pengetahuan yang dimilikinya dari penulis-penulis lain.
Pembaca juga perlu menilai dan membandingkan isi bacaan dengan pengetahuan yang
ada padanya.
4.
Terbuka terhadap gagasan penulis yaitu pembaca hendaknya menghargai pendapat yang dikemukakan oleh
penulis kemudian pembaca juga mengevaluasi teknik penulisannya. Akhirnya
penulis mempertimbangkan dan mengujinya dengan alasan yang logis dan
interprestasi yang berdasar.
Selama
bermahasiswa, critical reading adalah
makanan sehari-hari baik untuk memenuhi tugas bacaan yang diberikan dosen,
menyusun makalah maupun untuk menulis laporan penelitian, tugas akhir/skripsi.
Kiat Membaca Literatur Berbahasa Inggris
Selain
bahan bacaan berbahasa Indonesia, mahasiswa program studi S1 juga dituntut
untuk terampil membaca literatur berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya
yang relevan dengan matakuliah dan topik skripsi.
Beberapa
tips yang diperlukan untuk membaca literatur berbahasa Inggris (untuk yang
belum mahir berbahasa Inggris) adalah: Pertama,
mempelajari pengucapan Alphabet
dalam bahasa Inggris mulai dari A sampai Z. Kedua,
persiapkan perbendaharaan kosakata yang cukup (manfaatkan kamus). Ketiga, latihan pronunciation secara terus-menerus.[3]
Keempat, Jangan mau bertanya dan Kelima
baca secara perlahan.
Kiat Sukses Mencari Literatur Online
Di
era keterbukan teknologi informasi dan komunikasi, banyak sekali literatur yang
mudah diperoleh melalui internet. Ada beberapa jurnal elektronik, perpustakaan
digital, dan jejaring sosial yang menyediakan literatur yang dapat diunduh
tanpa membayar, diantaranya antara lain:
-
Search Engine: google,
yahoo, dll
-
Jejaring
Sosial: academia.edu, researchgate.net, dll
-
Sosial Media:
facebook, twitter, path, whatsapp, instagram, dll
-
Reference Online:
Mendeley, Endnote, dll
Jika
familiar dengan facebook, twitter, instagram, path, dll maka sesungguhnya untuk
memanfaatkan berbagai fasilitas pencarian literatur online di atas bukanlah hal
yang sulit tentunya, diperlukan banyak latihan yang kemudian menjadi kebiasaan
berselancar di internet. Dengan catatan kita perlu mendaftar sebagai
member/memiliki akun dan karena itu email menjadi salah satu syarat utama. Di
UKSW setiap mahasiswa, pegawai dan dosen wajib memiliki email UKSW untuk
komunikasi diantara civitas akademika UKSW, contoh untuk email mahasiswa adalah
712017xxx@student.uksw.edu (NIM@student.uksw.edu) selengkapnya bisa diilihat di http://uksw.edu/id.php/extras/mail.
Penutup
Untuk
menghasil karya ilmiah yang bermutu tentu diperlukan banyak bahan bacaan yang
berkualitas, dengan menerapkan teknik membaca secara kritis maka kita akan
mampu menilai berbagai jenis dan type bacaan yang relevan dengan studi kita.
Ada dua catatan penting yang perlu mendapat perhatian adalah: Pertama, dilarang keras melakukan
plagiasi (mengutip tulisan orang lain tanpa menyebutkan sumber). Kedua, dilarang keras mengutip dari
wikipedia, wordpress, blogspot untuk karya ilmiah yang kita hasilkan.[4]
Terima
Kasih, Salam.
[1] Umumnya
dosen matakuliah sudah menentukan/menyiapkan bahan bacaan yang digunakan.
[2]
Bagi penulis yang sudah berpengalaman (meskipun tidak semua), justru membaca
dalam suasana tertekan (stress)
merupakan kenikmatan tersendiri untuk menghasilkan karya tulis yang
baik.
[3]
Tidak ada salahnya berteman dengan mahasiswa maupun dosen dari Program Studi
Bahasa dan Sastra Inggris pada Fakultas Bahasa dan Seni UKSW, atau ikut kursus
bahasa Inggris di Language Training
Center (LTC) UKSW bertempat di Lantai 6 Gedung Perpustakaan UKSW.
[4]
Wikipedia, wordpress, blogspot dan sejenisnya hanya untuk dibaca/untuk
pengetahuan umum namun tidak untuk dikutip dalam karya ilmiah karena wikipedia,
wordpress, blogspot dan sejenisnya dapat ditulis oleh siapa saja, kebenaran
data dan fakta yang diungkapkan tentu patut ditelusuri lagi kebenarannya karena
tidak ada proses validasi data pada wikipedia, wordpres, blogspot dan
sejenisnya. Kecuali website resmi (bukan blog dan wikipedia!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar